ROKS Marado – Kapal Induk Helikopter Kedua Korea Selatan Resmi Beroperasi
ROKS Marado – Kapal Induk Helikopter Kedua Korea Selatan Resmi Beroperasi |
VELOX.CO.ID - Setelah telat hampir satu tahun, kapal induk helikopter ROKS Marado (LPH-6112) akhirnya resmi diserahterimakan kepada Angkatan Laut Korea Selatan – Republic of Korea Navy (RoKN) lewat sebuah upacara di Jinhae Naval Base, Provinisi Gyeongsang pada 28 Juni lalu. Sejatinya, ROKS Marado akan diserahterimakan pada tahun 2020 lalu.
ROKS Marado diluncurkan pada 14 Mei 2018 oleh galangan Hanjin Heavy Industries, kapal induk helikopter yang juga menyandang label Landing Platform Helicopter (LPH) amphibious assault ships ini memasuki masa sea trial dan instalasi berbagai perangkat serta persenjataan. ROKS Marado adalah kapal kedua dari Dokdo Class (ROKS Dokdo – LPH-6111) yang telah dioperasikan AL Korsel sejak Juli 2007.
ROKS Marado dengan bobot kosong 14.300 ton dan bobot mati 18.800 ton, sekelas dengan LPH Mistral Class milik AL Perancis, Izumo Class dari AL Jepang dan Canberra Class kepunyaan AL Australia. ROKS Marado memiliki lebar 31 meter dan panjang mencapai 199 meter.
Dengan sokongan mesin diesel 4 SEMT Pielstick 16 PC2.5 STC24 MW (32.000 shp), ROKS Marado dapat berlayar dengan kecepatan maksimum 23 knots dan kecepatan jelajah 18 knots. Sebagai LPH, ROKS Marado dapat mendukung kampanye operasi amfibi secara penuh, yaitu dengan membawa lebih dari 200 kendaraan, termasuk tank amfibi, plus 720 marinir.
Dilengkapi dock basah (wet well) di bagian buritan, ROKS Marado nantinya dilengkapi dua unit kendaraan pendarat yang lebih canggih dari Landing Craft Utility (LCU), yaitu dua Landing Craft Air Cushion (LCAC) yang merupakan wahana hovercraft. ROKS Marado diawaki 330 personel dan dipersenjatai dua kanon reaksi cepat – Close In Weapon System (CIWS) Goalkeeper kaliber 30 mm dan satu peluncur RIM-116 Rolling Airframe Missile.
Sebagai kapal induk helikopter, ROKS Marado dapat membawa 10 unit helikopter sedang UH-60P Black Hawk. Meski Dokdo Class tidak sebesar Izumo Class, namun kapal induk helikopter ini dapat dipersiapkan untuk dapat didarati F-35B Joint Strike Fighter yang mampu beroperasi short takeoff and vertical landing (STOVL). (Bayu Pamungkas)
***indomiliter.com***